Apabila rasa menyatu... Jari jemari mulai menari. Maka tercoretlah...Nukilan tanpa suara. Itulah yang dinamakan Lentera Kalbu Shaz. Selamat datang ke dunia imaginasi saya.
Jumaat, 2 Ogos 2024
Embracing the Light Within: A Journey Through Depression to Healing
Khamis, 1 Ogos 2024
Puisi : PESALAH DIPERSALAH
Rabu, 5 Jun 2024
Puisi : Polemik Berkanta Si Culas
Aku seorang pejalan kaki yang lambat
Aku juga pejalan kaki bersendiri
Langkahku, sekejap-sekejap terhenti
Apabila bersedia aku teruskan melangkah lagi
Andai lelah aku berlengah mengumpul kekuatan diri
Kesendirian yang acapkali disalah erti
Terkadang aku sering bertanya pada diri
Kenapa begitu kenapa begini
Salahkah aku sendiri?
Lahir sendiri, malah mati nanti pun sendiri
Bagiku tak salah menjadi diri sendiri
Menikmati hidup sendiri walau terkadang agak sunyi
Namun lebih baik daripada ramai kemudian rasa tak dihargai
Aku dengan perasaanku sentiasa memanipulasi diri
Jangankan kamu
Aku juga tidak mengerti
Siapa diriku sendiri
Puisi : Aku Di Dunia Fantasi
Kisah aku dengan dunia fantasiku tak akan pernah ada habisnya
Berimaginasi itu percuma
Kenapa tidak aku teruskan saja?
Biarlah orang nak kata apa
Hanyut di dalam dunia khayalan
Dunia nyata dipandang tiada
Aku memasang angan
Rumah sederhana di tepi tasik
Sekelilingnya hutan kecil pepohon menghijau
Satu meja kecil dua kerusi tempat aku bersantai menata impi
Gazebo berbangku kayu beserta meja kopi
Taman bunga penuh berwarna
Ada lebah juga rerama
Tak cukup dengan itu
Arnab sepasang dua
Kucing seekor dua
Ini kumau sebagai teman bermanja
Sambil-sambil menikmati suasana
Punya dapur sederhana tetapi serba ada
Ya, paling tidak isinya bertahan untuk seminggu dua
Punya kayuhan roda dua
Agar setiap petang aku boleh jalan-jalan cuci mata menikmati indahnya alam
Menjelang malam aku punya lilin aromatepi
Ditemani rak penuh buku
Juga meja kerja tempatku berkarya berhari-hari
Sambil ditempati sebuah katil empuk walau hanya diperbuat daripada ayaman rotan
Klasikkan?
Nyamannya tidurku dipeluk mimpi indah
Apa saja tidak aku khayalkan
Semuanya!
Bangunku seawal pagi
Kuakkan daun jendela ukiran kayu jati
Beburung dengan ciapan merdu
Sesekali ditemani kokokan juga decitan anak ayam
Melangkah aku ke ruang tepi di situ aku akan membakar roti juga membancuh secangkir kopi
Kuhirup sambil menikmati
Ah! Dinginnya
Semuanya ini aku inginkan
Andai menjadi realiti akulah makhluk paling bahagia di dunia ini
Bermula dari alam fantasi berhujungnya realiti
Oh! Alangkah indahnya hidup ini
Khamis, 9 Mei 2024
Anekdot : Aku Dan Gelanggang
Rabu, 8 Mei 2024
Anekdot : Aku Tak Mahu Cinta
Puisi : Tak Terungkapi
Hitungan titis hujan itu tak terkira
Sama seperti tak terkiranya perasaan ini
Selalu saja seakan jauh untuk dicapai
Selaju deruan angin yang kufikir selaju detak jantung ini
Ternyata TIDAK sama sekali
Bagaimana ya hendak jelaskan?
Agar kamu mengerti
Aku bukan boneka lucu untuk dipeluk
Bukan juga badut untuk diolok-olok seperti orang yang tidak punya perasaan
Atau kamu ingin anggap aku bayang hitam yang sekadar lalu di belakangmu
Setipis itukah aku dimatamu?
Sukar untuk aku jelaskan dengan ayat yang mudah untuk kamu fahami
Selami sahaja isi hatimu yang paling dalam
Di situ nanti, akan ada jawapan.
Puisi :- Beratnya Rindu
Versi lagu puisi Lirik penuh versi lagu puisi sila ke pautan seperti di bawah :- https://share-ai.singgenix.com/?token=S7tvkairNKgyHD1Nc5Bdo...
-
PROLOG Kerinduan yang terbuku ternyata amat menyakitkan. Sukar untuk digambarkan dengan kata-kata. Jika pernah merasakan, pasti tahu ...
-
BAHAGIAN PERTAMA : JATUH DAN BANGUN Coretan ini suatu ketika dulu amat sinonim dalam diriku. Ya. Pada suatu saat aku harus mengalah sedangka...
-
Mempercayai sesuatu yang di luar akal logik manusia memang sesuatu yang menyukarkan. Itulah yang aku alami apabila salah satu kejadian...