Hujan menari di balik kaca,
menemani hati yang tak lagi bersuara.
Secangkir hitam kugenggam erat,
hangatnya tak mampu menyembuhkan luka.
Asap tipis mengepul perlahan,
seperti jejak cintamu yang kian sirna.
Aku teguk kenangan dalam sepi,
namun pahitnya tetap mengendap di hati.
Langit menangis bersama rindu,
membisikkan namamu yang kian semu.
Aku dan kopi, dua sahabat setia,
menyeduh perpisahan dalam gelas tak bernama.
Versi Lagu Puisi
Tiada ulasan:
Catat Ulasan