Detik bertitik,
jam menetes pilu sunyi
tinta hitam jatuh
di langit yang membisu,
luka pun tanpa suara.
Waktu terhenti,
sepi menyalin nestapa
diam ikut menangis.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Cerpen : Tanpa Kata
Matahari pagi merangkak naik, menyelinap masuk melalui celah langsir yang sedikit terbuka, mencetak jalur-jalur cahaya pada lantai kayu bi...
-
PROLOG Kerinduan yang terbuku ternyata amat menyakitkan. Sukar untuk digambarkan dengan kata-kata. Jika pernah merasakan, pasti tahu ... -
BAHAGIAN PERTAMA : JATUH DAN BANGUN Coretan ini suatu ketika dulu amat sinonim dalam diriku. Ya. Pada suatu saat aku harus mengalah sedangka... -
Aku yang kamu kenal bukan orang yang sama kini berada di depanmu. Aku yang kamu kenal bukan orang yang sama selama sepuluh sesi lalu. Aku ya...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan